Jumat, 20 Agustus 2010

ETOS KERJA

ETOS KERJA

A. Motivasi Rajin Bekerja
1. Bacalah Q.S. al-Mujadilah / 58 : 11 dibawah ini dengan tartil secara kolektif dengan di pimpin salah seorang dari kalian! Setelah itu salinlah ayat tersebut dengan baik dan benar di rumah kalian!

3. Kaidah tajwid
a. Mad Badal
Huruf hamzah yang berada sebelum huruf mad di dalam satu kata dan tidak terdapat huruf hamzah atau sukun setelah huruf mad tersebut. Jenis mad ini dibaca satu alif atau dua harakat.

5. Terjemah Ayat
Artinya :
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS. Al Mujadilah / 58 : 11)

6. Penjelasan ayat
Dalam ayat di atas disebutkan bahwa Allah swt akan mengangkat derajat orang- ¬orang beriman yang berilmu. Mereka inilah yang sering disebutkan dengan `ulama, yakni orang- orang yang giat bekerja, baik untuk kepentingan dunia maupun akhirat. Mereka adalah sederetan orang yang akan menuntun umat kepada cinta dan ridha Allah, menuju jalan yang dirahmati- Nya, yaitu jalan yang lurus. Allah swt sengaja memilih mereka di antara sekian banyak orang yang beriman. Dia memberikan keutamaan kepada mereka dengan mengajarkan Al-Qur'an dan sunnah.
Allah swt mengangkat derajat mereka melalui ilmu dan menghiasi mereka dengan sikap lemah- lembut. Dengan keberadaan mereka, diketahui mana yang halal dan haram, yang hak dan yang batil, yang mendatangkan mudharat dan yang mendatangkan manfaat, yang baik dan yang jelek. Keutamaan orang yang berilmu begitu besar dan kedudukan mereka sangatlah mulia. Mereka adalah pewaris para nabi dan sekaligus sebagai pemimpin umat muslimin.
Selain menjelaskan keutamaan orang yang berilmu dalam ayat di atas, Allah swt juga telah berfirman dalam ayat yang lain:

Artinya :
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Dalam ayat tersebut Allah memulai dengan menyebut Dzat-Nya dalam persaksian, lalu malaikat- malaikat-Nya, dan setelah itu orang- orang yang berilmu. Cukuplah hal ini sebagai bentuk kemuliaan, keutamaan, keagungan dan kebaikan bagi mereka. Karena hanya nama mereka saja yang disebutkan dalam rangkaian ayat tersebut. Dengan kata lain, ayat tersebut menegaskan keutamaan ilmu dan ulama. Oleh karena itu, setiap umat muslim wajib menghiasi diri mereka dengan ilmu dan sekaligus menghormad orang-orang yang berilmu. .

B. Keseimbangan antara Ibadah dan Bekerja
1. Bacalah Q.S. Al- Jumu'ah/ 62 : 9 - 10 di bawah ini dengan tartil secara kolektif dengan dipimpin salah seorang dari kalian! Setelah itu salinlah ayat tersebut dengan baik dan benar di rumah kalian!


4. Terjemah Ayat
Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui.
10. Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. QS. Al- Jumu’ah : 9 10

5. Penjelasan Ayat
Dalam setiap agama selalu terdapat sekte atau aliran yang mempertentangkan antara hubungan dengan Tuhan dan urusan duniawi, tidak terkecuali dalam agama Islam. Anggapan seperti ini biasanya memisahkan dengan tegas antara ibadah yang bersifat sakral dan pekerjaan yang bersifat, duniawi.
Mereka biasanya membangun argumentasinya dengan bersandar pada sejumlah ayat maupun hadis yang memang bisa ditafsirkan pada pengertian tersebut. Biasanya argumentasi yang disampaikan, untuk mengabdi kepada Allah, seseorang harus menolak harta, kekuasaan, dan segala bentuknya. Biasanya umat dianjurkan untuk memilih salah satu antara mengabdi kepada Tuhan atau mencari kesenangan dunia. Itu artinya, untuk menjadi orang shalih di mata Allah harus kehilangan kesempatan untuk mendapatkan kesenangan dunia. Tentu saja bukan pilihan yang menyenangkan. Sebab manusia merupakan makhluk bilogis yang juga senang dengan kenikmatan duniawi. Manusia bukanlah makhluk immateri seperti malaikat yang sama sekali tidak membutuhkan kesenangan dunia.
Lantas, bagaimanakah ajaran Islam yang sebenamya tentang hubungan dunia dan akhirat? Tentu Islam merupakan agama yang memberikan ajaran- ajaran yang manusiawi. Sebagaimana telah dijelaskan pada pembahasan terdahulu bahwa Islam sangat memberikan penghargaaan bagi umatnya yang memiliki kemapanan ekonomi sehingga bisa memberikan sedekah kepada saudaranya yang kurang beruntung.
Dalam ajaran Islam, ibadah dan kerja merupakan satu kesatuan. Ibadah diperintahkan Allah swt justru untuk tercapainya keseimbangan antara keshalihan seseorang secara individual dan keshalihannya secara sosial. Jadi, bekerja pada intinya adalah ibadah. Lantas apakah kita tidak layak mendapatkan imbalan atas jerih payah yang telah kita upayakan? Tentu imbalan yang diberikan Allah swt kepada hamba-Nya yang berjerih payah merupakan salah satu bentuk nikmat bagi mereka. Bahkan bentuk imbalan Allah tersebut ada yang diberikan di dunia dan juga ada yang diberikan di akhirat kelak. Kalau memang Allah menjanjikan imbalan dunia, itu artinya Islam tidak melarang usaha keras manusia untuk mendapatkan kenikmatan dunia. Tentu semua itu akan bernilai pahala selama diniatkan dalam rangka ibadah kepada Allah swt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar